SASMITA'S LAB
Website Akademik Resmi Regi Wijaya SASMITA
Tentang

Saya telah melakukan penelitian dan pengalaman praktis dalam pendidikan bahasa Jepang dan linguistik bahasa Jepang.
2009-2012 | SMAN 1 Bantarujeg Jurusan IPA |
---|---|
2012-2017 | Indonesia University of Education Sarjana di Pendidikan Bahasa Jepang |
2014 | The Japan Foundation Japanese-Language Institute, Kansai Program Pelatihan Pendidikan Bahasa Jepang selama 6-pekan |
2015-2016 | Tokyo Gakugei University Pertukaran Mahasiswa Umum 1 Tahun |
2019-2020 | Graduate School of Comprehensive Scientific Research, Prefectural University of Hiroshima Mahasiswa Peneliti di Bidang Penelitian Bahasa dan Budaya |
2020-2022 | Graduate School of Comprehensive Scientific Research, Prefectural University of Hiroshima Magister di Bidang Penelitian Bahasa dan Budaya |
2022-Present | Graduate School of Humanities and Social Sciences, Academy of Hiroshima University Ph.D di Teaching Japanese as a Second Language Program |
2016-2017 | Freelance Japanese Interpreter Bekerja sebagai intepreter freelance untuk 4+ klien dalam bahasa Jepang |
---|---|
2017-2018 | PT. Mitla ITLaboratory Indonesia Japanese Speaker/Interpreter |
2019-2019 | NLEC Northern Lights Education Center Pengajar Bahasa Jepang |
2019-Sekarang | Freelance Japanese Interpreter/Translator Bekerja sebagai intepreter freelance untuk banyak klien dalam bahasa Jepang |
2021-Sekarang | Hiroshima Language Academy Pengajar Bahasa Jepang Paruh Waktu |
Bahasa | JLPT Level N1 |
---|

These are some photos of where I live now.
Hiroshima, Japan is a beautiful city
Penelitian
Berikut adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan dan yang sedang digarap.
1. Linguistik Semantik
Suatu kata dalam bahasa Jepang, pada dasarnya hanya memiliki satu makna yang menjadi makna dasar. Makna yang pertama ini adalah makna utama yang datang pada saat kata tersebut diciptakan. Namun, seiring dengan berkembangnya bahasa, suatu kata bisa memliki makna lain dari makna dasar tadi. Faktor yang mengakibatkan munculnya makna baru, salah satunya karena perilaku pengguna bahasanya yang menghendaki hal tersebut. Munculnya makna baru dari suatu kata, disebut dengan perluasan makna. Fenomena tersebut menjadi salah satu bahan kajian dari penelitian Linguistik Semantik yang kami lakukan.
2. Sosiolinguistik/Analisis Wacana
Perilaku bahasa yang dilakukan oleh orang pada komunitas tertentu bisa dilatarbelakangi oleh kondisi sosial dan budaya masyarakat tersebut. Cara meminta maaf orang Sunda ketika melakukan kesalahan, mungkin akan sedikit berbeda dengan orang-orang Mongol. Topik pembahasan yang dimunculkan oleh orang Jepang pada saat percakapan pertama kali, mungkin akan berbeda dengan topik yang dibawakan oleh orang-orang Jawa di Indonesia. Pembahasan yang mendalami perilaku masyarakat tertentu dari segi penggunaan bahasa dikaji dalam penelitian Sosiolinguistik sebagai salah satu cabang dari Linguistik. Lebih rincinya, kami melakukan penelitian tersebut dari pendekatan Analisis Wacana, yaitu mengkaji perilaku bahasa dari wacana yang disampaikan oleh penutur bahasa.
Artikel
Berikut adalah tulisan kami yang sudah terbit.
A COMPARATIVE STUDY OF TOPIC SELECTION SCHEMA IN THE FIRST-TIME CONVERSATION BETWEEN JAPANESE AND SUNDANESE NATIVE SPEAKERS
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol. 07, No. 01, June 2022, pp.1-9